Air New Zealand menyediakan asrama untuk penumpang Kelas Ekonomi

Bisa tidur tengkurap di pesawat adalah kemewahan yang hanya dinikmati oleh penumpang Kelas Utama dan Bisnis. Tapi Air New Zealand sekarang berencana untuk menawarkan kemewahan serupa kepada penumpang ekonomi juga.

Di kabin baru bernama Skynest, Air New Zealand akan memasang kasur di lorong ekonomi. Kabin inovatif ini akan dipasang pada armada Dreamliner baru, dijadwalkan untuk dikirim dari pabrik Boeing pada tahun 2024.

Air New Zealand menyediakan asrama untuk penumpang Kelas Ekonomi

Air-New-Zealand-menyediakan-asrama-untuk-penumpang-Kelas-Ekonomi

Skynest berbentuk mantra pelindung. Setiap kabin terdiri dari empat kasur yang ditumpuk dalam formasi 2-2 yang berdekatan. Setiap kasur ditutupi dengan sprei, ditutup dengan tirai dan dilengkapi dengan port USB. Fiturnya mirip dengan kursi bisnis tetapi tanpa sampanye dan handuk hangat.
Air New Zealand pertama kali mengumumkan konsep Skynest pada tahun 2020 ketika akan mengoperasikan rute jarak jauh Auckland-New York (yang telah ditunda hingga September tahun ini karena pandemi). (Foto: David Maunsell)

Dilarang tidur di kabin ini selama seluruh penerbangan. Skynest lebih seperti “hotel anggaran tahunan” di kapal. Penumpang harus memesannya secara terpisah dari kursi. Durasi sewa adalah empat jam per sesi, dan penumpang hanya dapat memesan satu sesi per penerbangan.

Berapa biaya Skynest belum diumumkan. Yang jelas penumpang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menikmatinya. Maklum, Air New Zealand harus mencopot setidaknya lima kursi ekonomi untuk membuat stasiun Skynest.
Selain Skynest, Air New Zealand juga memiliki Skycouch, yaitu kursi ekonomi dengan alas tidur ekstra. (Foto: Air New Zealand)

Air New Zealand pertama kali mengumumkan konsep Skynest

pada tahun 2020 ketika akan mengoperasikan rute jarak jauh Auckland-New York (yang kemudian ditunda hingga September tahun ini karena pandemi).

Merujuk siaran persnya, kabin ini muncul dari kebutuhan penumpang kelas ekonomi untuk tidur dalam penerbangan, meski faktor “geografis” juga menjadi pertimbangan. Berbasis di Selandia Baru, yang jauh di selatan dunia, Air New Zealand harus pintar menarik pasar penerbangan jarak jauh. Dengan modal Skynest, maskapai ini bisa menarik penumpang kelas ekonomi untuk terbang langsung tanpa terhubung ke Eropa atau Amerika.

“Lokasi Selandia Baru menempatkan kami pada posisi unik untuk menjadi pemimpin dalam pengalaman perjalanan jarak jauh,” kata Greg Foran, CEO Air New Zealand.

Baca Juga :

sikidang.com

mytrip123.com