– Para ilmuwan dapat melacak nenek moyang lebah Asia dengan menganalisis secara genetik salah satu serangga yang ditemukan di Irlandia dan membandingkannya dengan data dari lebah Asia lain yang ditemukan di Eropa.
Para peneliti dari University College Cork dan National Museum of Ireland menemukan bahwa penyebaran spesies invasif (Vespa velutina) ini di Eropa dimulai dengan hanya seekor lebah yang tiba di wilayah tersebut hampir dua dekade lalu.
Tawon predator Asia menginvasi Eropa, para ilmuwan tercengang
Sputnik News melaporkan bahwa tawon predator Asia ini diperkenalkan ke Eropa dari China pada tahun 2004 dan telah menyebar ke seluruh daratan Eropa dan Kepulauan Channel. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Hymenoptera Research ini dimulai setelah spesimen lebah Asia pertama dilaporkan di Irlandia pada April 2021.
Sisa waktu -19:52
Unibots.in
Baca juga:
Spesifikasi Redmi Note 12 Pro Speed Edition: HP RAM 12 GB Harga Rp 4 Jutaan
Serangga itu dikirim ke Museum Nasional Irlandia dan diperiksa oleh Dr. Aidan O’Hanlon
, yang kemudian merekomendasikan analisis struktur genetiknya.
Selama penelitian, peneliti O’Hanlon dan University College Cork membandingkan hasil analisis genetik mereka dengan data lebah Asia yang ditemukan di tempat lain di Eropa dan menemukan bahwa serangga ini kemungkinan berasal dari ratu lebah tunggal yang telah tiba di Prancis pada tahun 2004.
Dr. Simon Harrison dari University College Cork
, salah satu penulis studi tersebut, menjelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan potensi yang sangat besar untuk memperluas populasi serangga eusocial di daerah yang diduduki, bahkan ketika keragaman genetik asli sangat rendah.
Baca juga:
Kualifikasi untuk turnamen CODM Major Series 8 akan segera dimulai, catat tanggalnya
Sementara iklim Irlandia tidak terlalu menguntungkan bagi lebah Asia, para peneliti juga mencatat bahwa perubahan iklim dapat meningkatkan risiko invasi yang berhasil oleh serangga ini, sehingga penting untuk tetap waspada terhadap lebah Asia ini.
Baca Juga :